Aku semburat di hentak kakiku…
Langkah ini kubawa menuju jalan yang tak tertata
Asaku tlah seperti kabut, dan impian malah berbalik menghujamku
Menikam sisi terdalam dari lubuk hatiku
Meninggalkan bekas luka yang tak tahu kapan kan bisa pulih
Aku bertanya…
Tuhan, dimana Kau saat semuanya terasa sakit
Namun hanya hening, diam, tiada suara apapun yang terdengar
“Kenapa, apa salahku? Dimanakah Kau berada,” pekikku dalam batin
jenuh
Aku membutuhkanMu…..
Aku diam...hening
Tiada lagi kekuatan yang kumiliki untuk melawan pijakanku
Isakku menjadi setia tanpa
daya
Bagiku, duniaku tlah runtuh, dan tak ada lagi tempat yang
menaungiku
Gelap, kosong dan kalut kala kupejamkan mataku.
Dalam ketidakberdayaan, kuhempaskan jiwa rapuhku
Terasa begitu sunyi dan sepi, hanya terdengar suara hujan dan
desau angin berisik
Namun tetesan air hujan seakan terasa membasahi tanah kebun hatiku
yang tandus
Dalam hening, di hamparan
yang tak asing
kudengar suaraNya, berbisik melalui suara alam
“Jangan takut, kemanapun kau pergi, Aku akan selalu menyertaimu”