Sabtu, 22 Desember 2012

Serigala kuasa


Mereka.....
Tak diharapkan tapi tak terbongkar
Jenius bagaikan profesor
Tegar bagaikan pahlawan
Cerdik layaknya pakar
katanya bela negara
bom mereka ledakkan
katanya jaga kedamaian
Tapi ternyata main hantam
Katanya berantas pengangguran
Korupsi jadi altar sucinya
Apa yang terjadi kini ?
Kini mereka seperti virus dunia maya
Menyebar tanpa kita tahu
Tanpa kita sadar…Dan akhirnya
Mereka kini tlah berubah tabiat dan nama
 …
Serigala haus darah kuasa



Kamis, 20 Desember 2012

Orang mati tetap bawa harta ?




Dengan bersemangat Pak Pendeta mengkhotbahkan 1 Timotius 6:7, “Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa ke luar.”
Lalu terdengar komentar NISPO kepada AL yang duduk di sebelahnya, “Wah … Pak Pendeta seharusnya dengar dulu cerita saya. Orang mati tetap saja bawa harta.”
AL bertanya dengan heran, “Maksudmu apa?”
Lalu NISPO menjawab dengan serius, “Ya kayak si Jefry yang meninggal 6 bulan lalu, dia membawa uang saya 3 juta rupiah.”


Selalu...




Aku semburat di hentak kakiku…
Langkah ini kubawa menuju jalan yang tak tertata
Asaku tlah seperti kabut, dan impian malah berbalik menghujamku
Menikam sisi terdalam dari lubuk hatiku
Meninggalkan bekas luka yang tak tahu kapan kan bisa pulih
Aku bertanya…
Tuhan, dimana Kau saat semuanya terasa sakit
Namun hanya hening, diam, tiada suara apapun yang terdengar
“Kenapa, apa salahku? Dimanakah Kau berada,” pekikku dalam batin jenuh
Aku membutuhkanMu…..

Aku diam...hening
Tiada lagi kekuatan yang kumiliki untuk melawan pijakanku
Isakku menjadi  setia tanpa daya
Bagiku, duniaku tlah runtuh, dan tak ada lagi tempat yang menaungiku
Gelap, kosong dan kalut kala kupejamkan mataku.

Dalam ketidakberdayaan, kuhempaskan jiwa rapuhku
Terasa begitu sunyi dan sepi, hanya terdengar suara hujan dan desau angin berisik
Namun tetesan air hujan seakan terasa membasahi tanah kebun hatiku yang tandus
Dalam hening,  di hamparan yang tak asing
kudengar suaraNya, berbisik melalui suara alam
“Jangan takut, kemanapun kau pergi, Aku akan selalu menyertaimu”





Kebun hati siapa yang seharusnya kita layani ?



Ada seorang Tuan yang sangat kaya, yang memiliki banyak harta serta puluhan pembantu. Di suatu sore duduklah si Tuan tersebut di sebuah kursi mewah di depan rumahnya, sambil membaca koran. Tak lama datanglah pembantu yang bernama Inem membawa seember air lengkap dengan lap dan pembersih lantai. Si Inem mulai mengepel lantai dengan rajinya. Dia mengelap bagian demi bagian lantai yang kotor sampai bersih mengkilap. Bicara soal ngepel-mengepel... Inem adalah jagonya. 
Ketika beberapa lama Inem asyik dengan pekerjaanya, berkatalah si Tuan "Inem.. tolong saya dibuatkan secangkir kopi ya... diberi susu sedikit". Sejenak setelah Tuanya berkata, tidak ada respon sedikitpun dari Inem. Si Tuan mulai mengulang perintahnya "Inem... saya tolong dibuatkan kopi dengan susu... Tolong ya?" Si Tuan menunggu respon Inem, dan lagi-lagi Inem asyik dengan pekerjaanya. Tak sedikitpun dia memperhatikan tuanya.

Cerita di atas agaknya sangat konyol. Barangkali tidak ada pembantu yang seperti itu, namun... sadarkah kita... seringkali kita melakukan hal yang sama kepada Tuhan. Natal merupakan hari yang sangat sibuk bagi orang Kristen terlebih seorang pelayan. Seminggu sebelum Natal kita pasti sibuk menyiapkan banyak hal. Mulai dari latihan ini, persiapan itu, belum lagi kalau ada pelayanan bukan hanya di satu tempat, pasti sangat sibuk. Kesibukan kita seringkali mengikis waktu teduh kita bersama Yesus. Kemesraan kita dengan sang Raja Damai mendadak hilang karena kita sibuk mempersiapkan peringatan kelahiranya. Betapa ironis? Kita mempersiapkan pesta ulang tahun Yesus, namun kita tak lagi mendengar apa yang Dia kehendaki. Pesta ulang Tahun Tuhan Yesus sering kita rayakan sesuai dengan selera kita... Seakan kitalah yang empunya pesta.

Ingat saudaraku... Siapapun kita di gereja... Kita hanyalah Hamba. Sendengkanlah telinga untuk dengar-dengaran... Biarkan sang Raja yang beracara. Biarlah hidup kita dipakai sesuai dengan Selera-Nya.



Berkebun hati…menyemai kasih.
Salam July gitik ^_^